Sabtu, 29 September 2007

GIS


GIS untukMemetahijaukan Solo



Kamis, 27 September 2007 di Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
Membangun bangunan yang mendukung fungsi lingkungan secara sehat, bukan membangun yang justru menimbulkan tekanan dan kerusakan lingkungan; apakah mungkin dilakukan? Segala kegiatan manusia pastilah menuai dampak langsung maupun tidak langsung ke lingkungannya, utamanya dalam pembangunan suatu bangunan. Dikatakan bahwa bangunan merupakan penyumbang terbesar kerusakan ekologi karena karakter bangunannya yang boros energi, menggunakan material yang sukar didaur ulang, tidak memaksimalkan potensi lokal yang ada, dan sebagainya.
Mengupayakan pembangunan berkelanjutan yang sehat menjadi cita-cita para arsitek dan perencana kawasan sejak lama. Berbagai proses pembangunan mulai memperhatikan daya dukung dan dampak terhadap lingkungan dari proses pembangunan yang berlangsung. Bangunan ramah lingkungan mulai marak dibicarakan dan diwujudkan. Itu semua bisa termunculkan ketika masyarakat sudah bisa melihat dan menyadari apa saja yang ada dan dimiliki lingkungannya. Sudah saatnya merencanakan sendiri untuk kawasan hidup kita dengan mengutamakan potensi dan karakter lingkungan lokal.
Bagaimana cara untuk membantu proses di atas? Ya, salah satunya dengan peta! Representasi grafis kenyataan lingkungan ini bisa mempermudah kita melihat kenyataan yang ada di lapangan secara menyeluruh. Antar potensi dengan konteksnya masing-masing bisa dilihat keterkaitannya dan bisa membantu kita untuk menentukan apa yang terbaik bagi kawasan itu. Jadi, mengapa harus menunggu untuk memetahijaukan kawasan kita?

Tidak ada komentar: